Dikembangkan Software Pintar Simulasi Bencana
Software ini menghasilkan skenario realistis dampak bahaya bencana alam yang dapat membantu upaya perencanaan tanggap darurat.

Kondisi alam Indonesia yang rentan bencana alam
membuat masyarakatnya selalu waspada dalam menghadapi bencana? Baru-baru
ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerjasama dengan
Australian Aid dan Bank Dunia mengeluarkan sebuah software pintar bernama "InaSAFE."
Perangkat lunak yang bisa diunduh secara gratis lewat http://inasafe.org
ini mampu menyediakan infromasi terperinci. Mulai dari lokasi terdampak
bencana, berapa banyak orang yang perlu dievakuasi, tempat penampungan
yang harus disediakan, sekolah mana saja yang terdampak, rumah sakit
mana saja yang bisa menerima pasien, serta jalan mana saja yang bisa
digunakan sebagai jalur evakuasi.
Software ini bisa menghasilkan skenario realistis dampak
bahaya bencana alam yang dapat membantu dalam upaya perencanaan,
kesiapsiagaan, dan tanggap darurat yang lebih baik. Tak hanya itu, software ini pun bisa memudahkan masyarakat untuk memetakan aset-aset penting bagi mereka.
Matt Hayne, Director Australian Aid (Ausaid) dalam launching InaSAFE di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (24/10) mengatakan, software ini memberikan pengetahuan awal sebelum bencana terjadi serta memberikan simulasi jika bencana terjadi.
Software ini juga diklaim mudah digunakan. Pengguna hanya
perlu memasukan pertanyaan terperinci mengenai daerah mana yang akan
dipilih sebagai simulasi serta memilih informasi lainnya yang
dikehendaki. Informasi juga ditampilkan dalam bentuk peta grafis yang
dibedakan dengan warna, nama jalan, dan fasilitas-fasilitas publik.
Keberhasilan software ini, kata Hayne adalah kelengkapan database
informasi kebencanaan. Dengan demikian, perlu kerjasama berbagai pihak
serta penelitian ilmuwan untuk melengkapi datanya. "InaSAFE bukan
perangkat pemodelan bahaya. Informasi tentang bahaya tetap perlu
disediakan, baik oleh para ahli, pemerintah, universitas atau dari
masyarakat," tandasnya.
(Olivia Lewi Pramesti)
(Olivia Lewi Pramesti)
sepertinya software ini cocok untuk media pembelajaran di kelas. karena selama ini untuk pengembangan kurikulum mitigasi bencana masih jarang apalagi penggunaan bahan ajar yang mendukung salah satu nya bisa menggunakan media ini :D
BalasHapusBerdasarkan ilmu geofisika dapat ditanggulangi dampak terjadinya bencana,salah satunya menggunakan software ini. Jika mungkin software ini cocok untuk simulasi pembelajaran di kelas maka dapat digunakan media pembelajaran yang mengenalkan kepada siswa tanggap bencana
BalasHapusSemoga bermanfaat