Assalamu’alaikum wr.wb.
Hello dear...apa
kabar??
Sekarang mumpung aku
gak terlalu sibuk, aku pengen nulis-nulis sharing cerita pengalamanku. Kali ini
masih seputar wisudaku, wisudaku hari Sabtu 8 Maret 2014. Banyak cerita sebelum
aku wisuda, aku mulai dari skripsiku di acc Prof. Dr. Madlazim, M. Si dosen
pembimbing sekaligus motivatorku.
“Jangan
mudah menyerah, berusahalah memperjuangkan cita-citamu walaupun batas waktu
yang tersisa hanya 1 detik.”
“Jika
usaha sudah maksimal tapi hasil belum sesuai harapan, percayalah keajaiban do’a
menjadi jalan Allah menolong hamba-Nya.”
Qoute
di atas aku ucapkan setelah mengambil hikmah dari perjalanan skripsiku. Mungkin
kebanyakan dari temen-temenku mengira skripsiku berjalan mulus makanya aku bisa
lulus cepet, tapi mereka tak pernah tau cerita dibalik itu semua. Alhamdulillah...memang
dari segi dosen pembimbing aku mendapatkan dosen yang TOP banget. Beliau bukan
sekedar dosen pembimbing tapi beliau juga motivatorku, seneng banget kalau
waktu bimbingan beliau bisa menumbuhkan rasa percaya diriku. Dari kata-kata
beliau dengan bergaya cuek saat membimbingku tapi disitulah beliau menganggap
aku mampu menyelesaikan skripsi tepat waktu. Sejak awal pengajuan judul, 2 kali
judulku ditolak oleh beliau tapi namanya dosen yang baik hati aku malah dikasih
topik untuk skripsiku. Teman sekelasku yang dibimbing beliau ada 4 orang, 2
orang dengan topik yang sama denganku dan 1 orang berbeda. Dari kelas lain juga
banyak yang dibimbing beliau, yaa..bisa dibayangkan betapa sibuknya beliau
punya banyak anak bimbingan skripsi maupun tesis, beliau juga kajur, serta
senat universitas tapi ini yang membuatku salut pada beliau karena
sewaktu-waktu aku menemui beliau untuk bimbingan hanya sekali saja disuruh
ninggalin draf di meja dan sekali dijanjiin lain waktu. Kereeeen... beliau
sungguh mendedikasikan diri untuk mahasiswanya. Pokoknya rugi banget kalau
dapet dosen pembimbing seperti beliau tapi kita males. Itu sedikit cerita
tentang dosen favoritku sejak semester 2. Back to my thesis, dapet dosen
pembimbing yang oke tapi namanya skripsi pasti selalu ada liku-likunya.
Kebetulan dosen pengujiku “so amazing” tapi diambil hikmahnya saja, dengan
menghadapi beliau-beliau itu aku jadi latihan sabar dan makin banyak belajar
biar makin paham materi diskripsiku. Sebenarnya banyak waktu luang juga pas ngerjain
skripsi karena mau ujian proposal harus ditunda 2 bulan, terus mau sidang
skripsi harus ditunda 2 minggu jadi waktu 6 minggu terlewati karena menuruti
kesibukan dosen-dosen pengujiku.hehehe...(Waaah...seandainya bisa segera ujian
pasti bisa lulus lebih cepet lagi ya??hehehe...gak mungkin). Nah ini kiatku
memanfaatkan waktu luang disela-sela mengerjakan skripsi, yaitu paling hobi
pergi ke toko buku. Entah buku itu nanti perlu atau gak, yang penting aku
shopping...tapi shopping buku kan bermanfaat. Kalau pas draf udah kebawa dosen
n nunggu revisi aku tak lantas diam saja, biasanya aku menyiapkan draf yang
lainnya yang bisa dikoreksi oleh dosen satunya lagi jadi bisa jalan bersama
biar cepet walau nanti langsung habis-habisan keduanya revisi bareng. Itulah
jalannya skripsiku. Tanggal 16 Januari 2014, Alhamdulillah akhirnya aku sidang
skripsi. Pas sidang sich biasa aja jawab semua pertanyaan dari para penguji,
tapi setelah sesi tanya jawab selesai dan aku dipersilahkan keluar karena para
dosen sedang mendiskusikan hasil sidang, pecahlah tangisanku...menangis bukan
karena menyesal atau kecewa atau sedih, tapi merasa ploooooooooong n bersyukur.
Pagi kabut ke kampus, siang panas terik Surabaya ngesot-ngesot nungguin dosen,
sore menjelang magrib baru pulang dari kampus karena di PHPin dosen,
malem-malem ke rumah dosen nganter draf....Alhamdulillah terbayar sudah hari
itu juga dinyatakan skripsiku diterima walau dengan revisi. Alhamdulillah lagi
revisiannya gak banyak tapi beberapa kali harus bolak-balik konsultasi sich...
Waktu 1 minggu cukup untuk revisi dan mendapatkan persetujuan dari para dosen
penguji. Draf Skripsi udah oke, next langsung cetak hari itu juga.
Well,
ini pengalaman yang tak terlupakan pas mengurus persyaratan kelulusan atau
yudisium. Setelah cetakan skripsi jadi aku langsung ke kampus memintakan tanda
tangan dekan, oke..Alhamdulillah walau udah sore ternyata pak dekan masih stay
di ruangnya. Urusan cetakan skripsi yang siap diserahkan ke perpus udah beres,
ganti urusan melengkapi tanda tangan yang ada di form yudisium. Aku masih inget
pertama kali mencari tanda tangan bebas kopma (koperasi mahasiswa), berhubung
selama menjadi mahasiswa aku tak pernah ke kopma jadi aku tak tau dimana
tempatnya. Bodohnya lagi aku salah masuk di swalayan miliknya kampus dan dengan
Pd-nya aku langsung bilang ke kasir kalau mau minta tanda tangan bebas
kopma.hehehe...dengan rasa malu tapi tetep PD well aku akhirnya tanya dimana
kopma, kemudian aku ke kopma ternyata tutup. Terus, siang harinya aku balik
lagi Alhamdulillah buka dan dapat tanda tangan bebas kopma. Kemudian mengurus
kartu bebas perpus fakultas alhamdulillah langsung dapet tanpa hambatan. Begitu
juga pas mengurus kartu bebas Labolatorium, alhamdulillah bapak-bapak penjaga
lab kenal denganku jadi mudah dapet tanda tangannya. Ini yang tak kalah seru,
pas aku cari kartu bebas perpus karena nilai skripsi tidak dikeluarkan jika
belum dapet kartu bebas perpus. Semua persyaratan bebas perpus sudah terpenuhi
tapi berhubung ketemu ma dosenku yang satu ini urusan jadi sedikit ruwet, buku
yang aku donasikan di perpus jurusan ditolak, What?? Super sekali dosen itu,
minta buku dengan judul tertentu, tapi gak apa yang penting masih terjangkau
harganya. Pulang dari kampus udah sore, malem langsung cuss ke toko buku. Akhirnya
esok hari aku baru dapet tanda tangan dari dosen itu dikartu bebas perpus
jurusanku. Alhamdulillah..... Langkah berikutnya, ini yang paling ekstrim
ngurusinya yaitu nunggu nilai b.inggris dari semester 2 belum keluar n gak bisa
di online siakad. W.O.W...bikin nangis tiap malem, was was bisa apa gak ikut
yudisium periode I???pertanyaan itu selalu membayangi pikiranku. Tau nilai itu
udah diproses tapi belum juga bisa keluar, akupun cuma pasrah, sampai aku
bilang ke kajurku gini, “Saya lulus semester 8 saja Pak, semester 8 nanti saya
mo program b.inggris saja.” Dengan wajah melas, mungkin membuat kajurku iba dan
sang motivatorku berperan peting membantuku. Prof. Dr. Madlazim, M. Si pokoknya
keren banget...beliau masih bisa menenangkan dan memberi harapan padaku yang
lagi super galau gara-gara satu nilai matkul, transkrip nilai belum bisa
keluar. Beliau langsung bertindak membuatkan surat tembusan ke Pembantu Dekan I
hingga Pembantu Rektor I demi membukakan lock siakad nilai disemster 2
kelasku.( BTW..ni yang gak keluar sebenarnya nilai 1 kelas, tapi anehnya cuma
aku yang heboh ngurus..tapi gak papa itulah perjuangan demi teman-teman, ikhlas
Nadh! ). Sekitar 3 hari aku menunggu keluarnya nilai, persyaratanku yang kurang
ya cuma transkrip nilai itu. Pasrah..karna waktu pengumpulan berkas yudisium
tinggal 1 hari besok. Aku hampir aja putus asa karena minta solusi ke DPA juga
gak dapet solusi malah aku dimarahi (hmmmt...sampek sekarang masih teringat
banget kejadian itu, seandainya DPA ku tau bagaimana perasaan dan perjuanganku
waktu itu, akankah beliau tega memarahiku sewaktu ku telpon?? Astagfirullah...
sedikit sakit hati sich sebenarnya tapi semua udah berlalu anggap saja tak
pernah terjadi). Tapi, wajah ayah dan ibu di rumah membayangiku, aku tau betapa
beliau berharap aku segera lulus dan kembali ke rumah karena pada saat itu
kondisi di rumah sedang tertimpa musibah, dan itu yang membuatku tersadar kalau
Allah benar-benar sedang mengujiku untuk menaikan derajat hamba-Nya. Aku mulai
berpikir rasional dan memunguti puingan harapanku, ku katakan pada diriku
sendiri, “Masih ada hari esok Nadh..Yakinlah keajaiban do’a itu ada karena
janji Allah itu pasti.” Untuk menghilangkan stress, malem setelah capek
menangis aku tak mau beraktivitas lagi...aku tiduuur sepuasku hingga pagi.
Bismillahirrohmaanirrohiim...hari ini Kamis, 30 Januari 2014 Insha
Allah...janjiku untuk bertemu dengan orang yang kusayangi setahun yang lalu
akan terpenuhi, harapan ayah dan ibu akan terwujud, dan target yang aku tulis
akan tercapai, ku langkahkan kaki menuju kampus. Aku menemui kajur untuk
menanyakan kembali bagaimana hasil tembusan pemprosesan nilai itu, ternyata aku
harus menunggunya tanpa bisa berbuat apa-apa hingga jam 12 siang. Setelah jam
makan siang,(tapi dari pagi aku gak doyan makan) akupun kembali menemui kajur,
karena hingga jam 13 belum berubah nilai yang tertera ditranskrip. Akhirnya aku
disuruh untuk menghadap Pembantu Dekan (PD) I sendiri untuk memastikan apakah
nilai itu sudah diproses atau belum. (seumurnya aku dikampus belum pernah aku
menghadap petinggi kampus sendirian kecuali kajur, sedikit grogi tapi harus
berani akhirnya aku mengajak sahabatku). Alhamdulillah.. beliau PD I memberikan
peyalanan yang baik sekali padaku, ternyata kajurku keliru memberikan info jadi
nilai yang diproses juga keliru so... PD I memberikan surat disposisi kepada
kajur untuk ke puskom membuka portal nilai kelasku itu. Berhubung menghindari salah
info lagi oleh beliau aku disuruh ikut langsung mengurusnya hingga ke puskom.
Tik..tok..tik..tok...waktu terus berputar hingga jam 15 nilai itu belum bisa
dimasukkan karena kesalahan password, Subhanallah...jantungku rasanya berdetak
kencang karena harus lari kesana kemari bolak-balik rektorat-jurusan lantai 3
hingga sempat aku terjatuh di depan banyak orang. (huuuuffft...maluuu) dan
hampir tiap 1 jam ayah, ibu, dan kakak-kakakku menelponku.
Alhamdulillah..dibantu oleh dosenku yang khusus menangani puskom akhirnya jam
15.45 nilaiku keluar dan aku dapet transkrip. Pertolongan Allah itu selalu ada.
Untung kajurku dan pihak pendaftaran yudisium fakultas sabar menanti, hingga
jam 16.30 aku baru deal menyerahkan semua persyaratan yudisium itu.
Alhamdulillah tanpa mengira dan pasti Allah yang telah mengaturnya, aku bertemu
orang yang sedaerah asal denganku bekerja dibagian pendaftaran yudisum, dan
akhirnya beliaulah yang membantuku memasukkan berkas yudisium walaupun waktunya
dah sore banget.
Berhubung
waktu dah sore banget, sebagian pegawai fakultas juga dah pulang aku sendiri yang
disuruh mengirim berita acara kelulusanku dari fakultas ke BAAK. Sambil berlari
membawa berkas itu, rasanya detak jantung yang semula kencang sekali hingga
membuat tubuhku gemetar dan nafasku tersengal-sengal kini perlahan sudah
berdetak wajar. Dan....berkaskupun surah diterima langsung oleh kepala BAAK.
Alhamdulillah.........sujud syukurku pada-Mu Ya Allah,....
Aku
berjalan pulang dari BAAK menuju parkiran motor, badanku serasa akan tumbang,
kakiku sangat lelah sekali, dan air mataku tak terbendung lagi, entah perasaan
apa itu? Segera ku buka ponselku, ibu adalah orang pertama yang aku beri berita
bahagia itu
Aku:
“Assalamu’alaikum buk...” (sambil menahan tangis)
Ibu:
“ Wa’alaikumsalam nduk, pie?”
Aku:
“Alhamdulillah buk...” (hanya sampai kalimat itu aku ucapkan, karena sudah tak
kuasa menahan tangisku)
Ibu:
“ Ojo nangis to nduk, wis berhasil to?”
Aku:
“He’eh buk....Aku Lulus........ “
Ibu:
“ Alhamdulillah.......sujud syukur nduk” (terdengar suara ibu pun jadi ikut
menangis)
...........
Sambil
mengendarai motor dan pulang ke kos, aku masih menangis. Tiba di kamar, semua
temen-temen kos menanti hasil perjuangan. Mereka tau betapa bahagianya aku saat
itu, senyum yang sempat hilang beberapa hari kini bisa terlihat lagi, suaraku
yang terdiam bisa terdengar lagi, dan tatapan mataku yang merenung kini kembali
berbinar. Subhanallah wal Hamdulillah... Syukur tiada tara, inilah kuasa-Mu.
AKU
LULUS.......
O..ya..tak
lupa ku ucapkan terima kasih pada
·
Ayah dan Ibu yang telah memberikan
segalanya untukku, semoga dengan ini Nadhir bisa sedikit memberikan
kebahagiaan.
·
Prof. Dr. Madlazim, M. Si. yang telah
menjadi dosen pembimbing yang luar biasa hebat. Semoga kelak saya bisa seperti
bapak, menjadi seorang penyandang gelar dan jabatan namun tetap rendah hati dan
memdekatkan diri pada-Nya.
·
ibu Dra. Hj. Hermin Budiningarti, M. Pd.
dan ibu Mita Anggaryani, S. Pd., M. Pd. yang telah memberikan pengetahuan serta
bimbingan moral yang berarti untuk saya.
·
Para dosen yang telah memberikan ilmu
selama diperkuliahan
·
Para staff akademik jurusan fisika yang
selalu membantu dan mau saya repotkan.
·
Teman-teman seperjuangan Pendidikan
Fisika Reguler 2010 yang memberikan dukungan pada saya, semoga kalian semua
segera menyusul untuk wisuda diperiode II.
·
Sahabatku, Rini, Nai, Orien, n Refi....
kompak selalu yaa...kita adalah sodara. Untuk salisa dan maria, sahabatku
sewaktu PPL terima kasih. Untuk Linda dan Alfi, terima kasih yaa..udah sering
dengerin keluh kesahku. Untuk mbak umi, makasih ya udah pernah bantuin aku
ngerjain tugas pas aku pulkam. Makasih buat sahabatku Tola’ Dwi S. yang sering
bantu aku nyelesaiin tugas hitungan yang aku sama sekali ndak ngerti. Maaf
ya...gara-gara nugas n buku jadi gosip. Dan sahabat-sahabatku yang lain, maaf ndak
bisa nyebutin satu persatu.
·
Untuk sahabatku tersayang Nofika Kartika
Dewi, walau kita gak satu jurusan tapi kamu sangat membantuku. semoga kamu
cepet lulus juga n nikaaaah...jangan lupa undangannya.
·
Untuk sodara-sodaraku KW 24. Mbak Rizka,
mbak anik, mbak luluk, dek dwi, dek yayang, dek ulil, ma dek gresi, You are my
lovely. You are my new family in Surabaya. Aku merasa beruntung sekali mengenal
kalian, hidup tiga setengah tahun bersama kalian. Maaf jika banyak salah dan
merepotkan.
·
Terakhir, untuk seseorang yang ku nanti
kedatangannya dihari wisudaku. Perjanjian bertemu itu telah menjadikanku kuat
dan semangat menggapai ini semua.
Yudisium I tahun 2014 dilaksankan pada Rabu, 5
Februari 2014 dan Wisuda ke-79 dilaksankan pada 8 – 9 Maret 2014.
Semoga cerita ini menginspirasi kalian yang sedang mengerjakan skripsi... oke lovely, tunggu yaa...berbagi cerita dariku. terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk membaca ini.
Wassalamu'alaikum wr. wb.